Jumat, 27 Maret 2015

Malang Trip (Pantai Bajul Mati & Goa Cina)


Bercumbu dengan hangatnya pasir pantai
Goa Cina dan Bajul Mati



   5 Juli 2014, ane dan temen-temen niat untuk jalan-jalan nih. Tujuannya sih ke Malang, tapi apa daya pesona pantai di Malang selatan begitu menggoda, ya sudahlah akhirnya berangkat.


     Yaps, kita mulai cerita travelling kali ini dengan Bismillahirohmanirrohim... Biar selamat sampai tujuan, Amin...

     Cerita dimulai dari rencana ane dan temen-temen untuk menikmati liburan setelah prosesi yang cukup menegangkan dan menguras isi otak, yaitu "Sidang Proposal Tesis" dan kebetulan saat itu masih dalam suasana bulan Ramadhan. Kebayangkan, udah puasa terus sidang, gimana ga mapet-mampet tuh kepala, tapi okelah ga masalah, sidang selesai dan semua dinyatakan lulus dan itu tandanya "Let's Go for Holiday".
     Rencana perjalanan sebenarnya terdiri dari 6 orang, yaitu Gusti a.k.a satpam komplek, Pati a.k.a si perut sexy, Mita alias Mba Par, Puji, Rossa a.k.a Mba Mar dan ane sendiri. Tapi berhubung si Rossa udah keburu kangen rumah (alibi sih kayaknya) dan harus pulang ke Balikpapan, ya udah akhirnya pasukan tinggal 5 orang.

Pasukan hari ini : Ane, Puji, Pati, Mita & Gusti

     Okay, singkat kata kita berangkat sekitar jam 11 siang dari Surabaya (kalo ane ga salah inget) dan langsung menuju Kota Malang. Perjalanan kali ini kendaraan kami disponsori oleh Mba Par alias nebeng mobilnya sih lebih tepatnya. Yaps, mobil Toyota Rush hitam yang selalu jadi andalan saat ane and the geng jalan-jalan dan yang pas lagi, ane selalu kebagian jatah "Supir Travell" buat mereka. Tapi okelah gpp, paling ngga jatah supir biasanya lebih banyak, mulai dari jatah makan, jatah tempat duduk dll, tapi tetep kaga bisa tidur selama perjalanan.

   Perjalanan menuju kota Malang sekitar 3 jam, dan sesampai disana, hal yang dicari adalah penginapan. Cari penginepan susah-gampang, karna di Malang cukup banyak pilihan tapi kami tetap memegang teguh prinsip kami dalam memilih penginapan yaitu "Murah tapi nyaman" hahaha....
     Sekitar hampir 2 jam puter-puter Kota Malang, mulai dari Alun-alun, balik ke arah ITN, balik lagi ketengah kota dan itu gara2 navigator yang katanya hapal Malang tapi ternyata diragukan (Si Gusti), hmm TER-LA-LU...

     Setelah itu, akhirnya penginepan yang dituju sampai juga, kami menginap disalah satu guest house di sekitaran Kampus ITN, dengan harga yang cukup murah tapi kenyamanan masih diperoleh.

     Malamnya kami pun berkeliling kota Malang, dan sekaligus nyari tempat makan, maklum blm makan abis buka puasa..Laper Vroohh...

     Setelah selesai makan, kami pun pulang menuju penginapan untuk beristirahat, karna besok "ngeBOLANG" dimulai.

    6 Juli 2015, Setelah semua pasukan bangun dari tidur yang "lumayan" nyenyak semalam, kami bersiap untuk jalan-jalan, rute pertama yang kami tuju adalah Pantai Goa Cina, dengan perjalanan sekitar 3 jam dari Kota Malang.
     Sepanjang perjalanan banyak pemandangan yang menyejukkan mata, hamparan sawah yang hijau dengan aktivitas petaninya yang sibuk dengan cangkul dan aritnya, dan kami pun tertarik untuk berhenti sejenak menikmati segarnya udara di pematang sawah.


Pose dulu with "Mobil Andalan" #jadisupirlagi
Ayo neng, mau abang gonceng ?

Entah apa yang ada dipikiran mereka..
Pose dulu sebelum lanjut perjalanan

     Setelah dirasa cukup untuk foto-foto, oke let's go to the next destination.... Perjalanan dilanjutkan menuju tujan awal yaitu Goa Cina.

     Dengan perjalanan yang cukup panjang dan penasaran dan akhirnya... jreeenggg... sampai juga di tujuan, yaitu PANTAI....

     Kesan pertama melihat pantai ini adalah WOW keren, kalo dilihat sekilas sih mirip pantai Phuket di Thailand, tapi karna ane Orang Indonesia yang cinta produk negeri sendiri, ya jelas lah ane bilang lebih bagusan pantai Goa Cina, cuma kurang terawat aja sih dikit. hehe (kritik dikit boleh kan...)

    Oke guys, namanya juga pantai Goa Cina, kan jadi penasaran yang mana sih goa Cina-nya, dan ane bersama pasukan tertuju pada sebuah tanjung dan katanya sih disana yang namanya Goa Cina, dan akhirnya....(jreeeng)..


Jalur menuju ke Goa Cina


Cie ileh, mesra kali pasanga fenomenal ini... 
Pose didalam Goa Dulu

     Dan ternyata, Goa Cina yang dimaksud adalah Goa alam yang isinya berupa stalagtite-stalagtite kecil, namun berdasarkan informasi yang ane cari di "Mbah Google", asal usul Goa Cina karena dahulu mitosnya terdapat seorang biksu yang bertapa dan ditemukan oleh penduduk dalam keadaan meninggal dan meninggalkan tulisan-tulisan dengan bahasa Mandarin di dinding goa dan sebuah mangkuk.


     Terlepas dari mitos tersebut, pantai ini memberikan pemandangan yang nyaman dimata dan hati, angin laut yang berhembus kencang, hamparan pasir putih luas dan desiran ombak yang mengalun bagai musik ciptaan yang Maha Kuasa.

     Setelah cukup melihat isi Goa, kami sempatkan untuk berfoto-foto, dan inilah hasilnya...


Mungkin mereka sudah lelah.... :(


Bro Pati in Action

Gayanya sih dan "anak pantai" tapi kenapa sendalnya kaya mau kekondangan mba ??
Dan ini ane, Backgrounnya mirip di Phuket kan... hehehe

Ini sebenernya ngapain sih mereka ?? ane juga bingung

Niatnya sih serangan maut, tapi apa daya malah kaki yg keseleo... 

Pose full team dulu sebelum pindah ke Next Destination...

     Setelah puas berfoto-foto di pantai, ane dan temen-temen bersiap untuk melanjutkan perjalanan menuju destinasi selanjutnya yaitu Pantai Bajul Mati.
     Untuk menuju pantai Bajul Mati, perjalanan ditempuh selama setengah jam dari pantai Goa Cina. Jalanan yang dilewati pun terbilang sangat bagus dan mulus bikin mobil bisa melaju kenceng...
     Dalam perjalanan menuju ke pantai Bajul mati, ane dan temen-temen disambut dengan sebuah jembatan lengkung (Arch Brigde) yang megah dan modern, namun pada kesempatan ini ane lupa ngambil fotonya, dan foto dibawah ini ane ambil dari situs lain.


Jembatan Bajul Mati, Courtesy : jonosbrothers.wordpress.com

     Well, setelah sampai di Pantai Bajul Mati, ane dan temen-temen langsung menuju Muara sungai, kebetulan pantai ini merupakan muara dari sebuah sungai dimana airnya masih terdapat bagian air tawar, air payau dan air asin.

     Sekilas tentang Pantai Bajul Mati, menurut legenda yang ane searching di Mbah Google, pantai ini dinamakan Bajul Mati (dalam bahasa Indonesia disebut Buaya Mati) karena dahulu Nyi Roro Kidul bertempur melawan 2 buaya putih ditempat ini, namun kedua buaya ini kalah dan mati ditempat ini, dan akhirnya dinamai lah pantai ini dengan nama Bajul Mati.

     Dan tanpa basa basi, kamipun langsung menuju air untuk bersenang-senang alias basah-basahan, hehe (lumayan, seger2 dikit di bulan puasa)...


Ane and Bro Gusti dengan background Jembatan Bajul Mati.. (Help Us, kita kelelep...)

Tendangan cap kodok loncat....

Niatnya sih mau salto, tapi jadinya begeni, syudahlah...
  
Tendangan mau bro Pati... (tapi posenya sedikit ga enak itu jatohnya)

Tara......

Mba-mba cantik pada basah-basahan...

Nah ini versi cowonya....

Nolongin perahu yang kandas...

Pose dulu sebelum pulang....

     Dan... akhirnya setelah puas basah-basahan dan main tendang-tendangan, kami pun segera membersihkan diri dan bersiap untuk pulang kembali ke Surabaya. 

     Perjalanan kali ini cukup memberikan relaksasi yang luar biasa setelah penat kuliah dan sedikit mendinginkan kepala dari repotnya proposal Tesis. Dan yang paling tak tergantikan adalah momen dimana kebersamaan itu ada serta lebih dekat dengan alam.
     Salam dari Bro Gusti "Sumber air Su Dekat !!!"...

Thanks Guys, next time bisa ngeBOLANG bareng lagi... sampai jumpa di edisi travelling selanjutkanya...


Salam,
Kuli Ransel
"Ayo angkat ranselmu, kita jalan-jalan"